Tentang Lari

Kenapa harus berlari?

Saya tidak bisa membayangkan bagaimana cara membayar lunas setiap nafas yang bercampur nikotin di hari ini dan lalu. Kemudian saya berlari, iya berlari sejauh mungkin dan selama mungkin.

Solilokui II

Ode: Ris

kematian bisa seperti parit hitam
tempat cahaya bulan menjatuhkan diri
: segala yang bergerak, berhenti.

di sini, impian kerap retak
dan begitu cepat ditinggalkan

mengapa kita selalu lebih pendek dari waktu?

misalnya, tiap percakapan terlampau jauh
betapa kesedihan
menjadi sesuatu yang tak bisa dielak.

dan maut, katamu
yang membuat manusia selamanya menyesali.

-2011 – 2016-

Scrupulous Conscience

Bapa,
demikianlah kami (para
pendosa) terlampau khusyuk
mendoakan hari depan.

Hingga musim yang
buruk telah menangguhkan
sebuah percakapan.

“Benarkah, yang tak kenal masa lalu
tak kenal juga dosa?”

“Tapi kami tetap lapar dan menangis, Petruskha”

Sementara rasa sakit, seperti cuaca
yang terus lewat di atas sana
dan aroma hangus ladang-ladang gandum,
tungku-tungku pemanas hanyalah warta kosong.

“O Bapa,
Dan ternyata cintalah sesuatu yang tak ada
sebab satu kehidupan berarti kematian lain.”

Tiba-tiba kami memahami
―yang lupa.

Nop 2011 ~ Feb 2014